Thursday, May 7, 2020

MOTIVASI MENULIS BUKU


Tema                                     : Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi

Tanggal                                  : 7 Mei 2020 ( Pertemuan 22 )

Waktu                                    : 13.00 – 15.30 WIB

Narasumber                          : Dr. Imron Rosidi, M.Pd.

Moderator                             : Om Jay












Ajakan untuk memotivasi diri menjadi guru penulis dan guru visioner mengawali jumpa kami sore ini bersama Bapak Imron Rosidi. Setiap pribadi memang senantiasa membutuhkan motivasi agar sanggup berdiri pada tujuan yang telah ditetapkan, maka tidaklah berlebihan jikalau setiap saat saya memperoleh motivasi-motivasi dari setiap pemateri dan bahkan muatiara-mutiara ini juga ditaburkan Om Jay dalam setiap kesempatan, tentunya dengan maksud yang terbaik.


Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku, yang ada adalah orang yang tidak mau menulis buku sebab menulis adalah mengungkapkan pikiran, gagasan dan perasaan. Setiap orang memiliki ketiga hal tersebut. Penting bagi kita untuk memeriksa diri, sesungguhnya motive apa yang perlu kita utamakan dalam memotivasi diri sendiri. Mengapa kita harus Menulis ? Apakah karena


  • Identitas diri
  • Uang / royalti
  • Popularitas
  • Terpaksa karena tugas
  • Ingin berbagi inspirasi
  • Menyuarakan kebenaran
  • Sebarkan ilmu


Ada 4 syarat yang harus dilalui dalam menulis :







Dari keempat syarat ini mungkin bagi setiap pribadi akan berbeda-beda dalam penerapannya, kalau saya, pilihan mau dan nekad lebih dominan daripada tekun dan baca, tetapi 4 syarat ini harus terpenuhi secara bersama-sama, maka kekurangan saya adalah bagaimana membangkitkan semangat untuk membaca dan bertekun.

Menurut Pak Imron ada 2 alasan guru tidak menulis :

Belum menemukan alasan mengapa harus menulis.
Tidak tahu cara menulis.
Menulislah dengan jelek dan jangan takut salah sebab orang yang tidak pernah salah adalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa.

Mulailah menulis dengan 3P :

Paper                    : Mengumpulkan literatur, menentukan jenis buku yang ingin ditulis
Person                  : Banyak berdiskusi dengan orang yang mengerti dengan apa yang akan kita tulis
Place                     : Mendatangi tempat yang akan kita tulis.


Menulis itu keterampilan karena itu harus terus berlatih tetapi juga perlu vitamin. Vitaminnya adalah buku-buku teori yg berhubungan dengan apa yang hendak ditulis. Melalui latihan menulis berangsur-angsur akan tiba pada satu titik dimana tulisan bagus dari segi konten maupun bahasa.

Pengalaman menulis beliau pertma kali dengan menulis LKS, setelah itu buku umum yang meraih 2 kali juara nasional, kemudian menulis buku-buku pelajaran dan perkuliahan saat ini.

Melalui kesempatan ini Pak Imron juga menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan peserta  sehubungan dengan teknik penulisan naskah, bagaimana sebuah naskah bisa diterbitkan oleh penerbit sesuai dengan visi penerbit hingga menampilkan alamat-alamat penerbit mayor yang popular.



[23:58, 5/6/2020] Om Jay: Pertanyaan 4

Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Astuti Triasmani, dari Yogyakarta

[23:58, 5/6/2020] Om Jay: 1. Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote
2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa.

[23:58, 5/6/2020] Om Jay: Pertanyaan 5

Selamat siang, pak Imron,     selain motivasi terdapat juga passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya.  Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
[23:58, 5/6/2020] Om Jay: 3.  Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan
4. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Seorang penulis itu hrs selalu mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda.
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Terus tentukan, tulis dlm bentuk yg paling sederhana, artikel populer. Ini hanya 3 sd 5 halaman. Baca terus dan kirim ke majalah atau surat kabar. Misal ke radar dulu. Satu kali terbit maka nama jenengan akan dicatat oleh tom redaktur.
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis.
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Hanya cerita. Saya punya saudara guru SD di sebuah pulau terpencil. Satu buku selesai dan diterbitkan sendiri. Banyak orang beri apresiasi. Akhirnya dia tambah bergairah untuk menghasilkan buku2 selanjutnya

Pertanyaan 12
Muh. Said Makassar .
Saya sangat tertarik dgn penjelasan bapak tentang syarat kenaikan pangkat.
Pertanyaan :
1. Dalam penyusunan DUPAK masih berdasarkan dgn Permenpan No.16 thn 2009 dan No.35 thn 2010. Apakah belum terbit Juknis yg baru ?
2. Penilaian utk PKB khususnya Publikasi ilmiah pada golongan IV.b  ke atas apakah memang diseminarkan ? Mohon penjelasan bapak.

1. Masih tetap ttp sekarang proses revisi
2. Yg diseminarkan hanya laporan penelitian, misal PTK saja. PKB lainnya tdk.

Seorang Penulis harus mau mengorbankan waktu. Kita bisa menjadikan pak Imron teladan dalam hal ini selain menjadi kepala sekolah, juga mengajar di 2 pondok pesantren, 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Setiap malam dan setiap waktu luang harus dimanfaatkan untuk menulis namun tetap harus ada waktu wajib. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis.

Ungkapan motivasi dari Pak Imron kepada penanya setelah menjawab beberapa pertanyaan
“Tetap bergairah dengan melihat senangnya apabila buku kita terbit. Ayo nulis buku dan kirim ke saya”.

Kiranya apa yang telah dibagikan bagi kita sore ini menjadi berkat bagi kita semua, teristimewa kepada bapak Imron dan Om Jay yang telah memfasilitasi dan kepada semua Bapak/Ibu yang terlibat dalam proses Belajar Menulis ini juga saya ucapkan banyak terima kasih.



Oleh      : Bernad Thino Kalua, S.Pd.
SMK Kristen Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan


9 comments:

Busahman Sarjana said...

Mantul pak

Sarastiana said...

Mantap resumnya... www.sarastiana.com

Blue Sea said...

Kolom Tanya jawab langsung ditampilkan juga kah, hehehe

Bernad said...

Thanks kunjungnnya

Bernad said...

Thanks

Bernad said...

Mungkin bgtu, mnmpilkan rincian kjadian tdi sore. Hehe

Rosmalinda Aziz said...

Keren

Yulius Roma Patandean said...

Mellongmo pak guru

Usman Alamsyah said...

mantul..
Yuk menulis buku dan terbitkan

http://usmanalamsyah.blogspot.com/2020/05/yuk-menulis-buku-anak-pesantren-aja.html

https://kepalasekolahdanbisnis.wordpress.com/2020/05/07/yuk-menulis-buku-anak-pesantren-aja-bisa-kenapa-guru-tidak/