Menciptakan Pola Belajar
Efektif Dari Rumah
Ditengah suasana covid 19,
aktivitas rumah menjadi penentu dalam kegiatan belajar secara efektif. Meskipun
banyak peserta didik mencitrakan belajar dari rumah sebagai sebuah libur
panjang. Namun ditengah kebosanan oleh karena perubahan waktu kegiatan
sehari-hari yang selama ini diisi dengan banyaknya kegiatan menarik di sekolah,
semuanya harus diterjemahkan dalam nuansa belajar ditengah aktifitas rumah.
Pembelajaran efektif adalah
pembelajaran yang dapat mencapai tujuannya dengan adaanya partisipasi aktif
peserta sehingga membawa hasil. Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran
yang memungkinkan siswa atau peserta didik untuk belajar keterampilan spesifik,
ilmu pengetahuan dan sikap, juga membuat
siswa senang. https://idtesis.com/pengertian-pembelajaran-efektif-menurut-para-ahli/
Sebagian besar masyarakat, baik
pelaku pendidikan maupun mereka yang
memandang pendidikan hanya sebatas formalitas akan berpikir bahwa peserta didik
akan dapat mencapai tujuan pembelajarannya jika diajar secara online. Dengan
kata lain, harus siap sarana prasarananya seperti HP Anroid, Pulsa data dan
yang lebih penting lagi adalah dapat diakses Signal/jaringan.
Sesungguhnya kendala juga ditemui
ketika pembelajaran secara online seperti efektifitas dan aktifitas siswa dalam
merespon setiap pembelajaran sangat rendah. Ha ini disebabkan oleh beberapa hal
:
1. Tidak semua siswa memiliki Handphone Android. Kondisi ekonomi siswa berbeda-beda, beberapa siswa harus berjuang dengan mencari Titik Belajar Mandiri ( TBM ) tentunya dengan budi baik sahabat sekolah.
2. Masalah
pulsa data kadang-kadang dikeluhkan beberapa peserta didik yang harus online
setiap hari, tentulah keterbatasan akan menjadi penghalang, namun demikian juga
siswa yang merasa berkewajiban mencari jalan keluar misalnya memanfaatkan
layanan Free Messanger.
3. Sebagian
besar siswa kami harus kembali ke kampung halaman ( kecamatan dan desa )
bersama keluarga sejak pemberlakuan lockdown beberapa minggu terakhir. Kondisi
geografis daerah masing-masing diantara lembah dan pegunungan membuat mereka
kesulitan dalam mengakses internet. Tower-tower yang ada tidak dapat terjangkau
oleh signal, mereka harus berjalan berkilo-kilo meter lagi untuk mencapai
jaringan internet. Beberapa dari siswa kami telah menceritakan kondisi teman-teman
mereka dalam situasi seperti ini, terkadang ceritanya memiluhkan hati namun
itulah kondisi yang harus dijalani dengan tetap mencari jalan keluar yang dapat
meringankan beban mereka.
4. Aktivitas
sehari-hari orang tua mereka juga kadang-kadang harus menggangu kegiatan BDR
siswa, mereka terpaksa harus mengerjakan pekerjaan yang selama ini jarang
mereka lakukan. Pilihan-pilihan harus mengutamakan pekerjaan dan aktivitas lain
di rumah daripada kegiatan belajar dari rumah.
Kondisi ini memberikan tantangan
tersendiri bagi kami selaku pengajar yang selama ini berpikir bagaimana
mendidik siswa di sekolah dengan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini telah
berlaku. Inilah saatnya guru diuji secara mental dan spritual, bagaimana mereka
harus memiliki perhatian lebih. Ya, Perhatian Lebih kepada siswa, meskipun
lelah kali ini guru harus lebih kuat, berpikir lebih banyak, berkreativitas
lebih banyak, HP harus online hampir 24 jam setiap harinya, semuanya harus
memberi lebih daripada biasanya. Disana dibutuhkan sikap yang tidak
besungut-sungut.
Keiklasan dan kesabaran sangat
diperlukan, motif-motif yang baik harus mengambil bagian dalam setiap langkah
yang ditempuh oleh pendidik. Boleh saja pendidik dapat mengakses berbagai jenis
layanan aplikasi terkini dalam setiap pembelajarannya namun apakah akan efektif
bagi peserta didiknya ? boleh jadi administrasi pengawasan begitu rapi tapi
apakah mencapai hasil yang mujarab ? Pemerintah boleh mengarahkan
sekolah-sekolah dalam pembelajaran online tetapi kunci kesuksesannya masih terletak
di setiap tindakan-tindakan efektif yang dapat dilakukan oleh sekolah
masing-masing dan dukungan lingkungan peserta didik.
Peranan Guru dan Orang tua / Wali
siswa akan sangat menentukan terciptanya efektifitas pembelajaran di rumah.
Hati seorang guru yang padu dengan jiwa
Orang tua para peserta didik akan memberikan hasil yang dapat diandalkan,
mereka dapat menciptakan efektivitas belajar anak didik dengan kesadaran dan
kemauan mereka dalam memotivasi anak-anak untuk maju selangkah saja. Partisipasi
dan komitmen yang kuat akan memberikan semangat peserta didik untuk menumbuhkan
rasa ingin belajar yang kuat dengan penuh kesadaran. Meskipun tanpa online,
tanpa pulsa, tanpa jaringan jikalau pendidik dapat mendekatkan hati para orang
tua dengan dunia belajar niscaya tujuannya akan membawa hasil.
Image yang mesti terbangun adalah
berhentilah membuat orang tua merasa takut dengan model-model pembelajaran
online, beberapa siswa telah meminta secara paksa kepada orang tua terkait
sarana-sarana pembelajaran online, beberapa orang tua juga terkesan stress
dengan berbagai-bagai keluh kesah anak didik dalam mengerjakan tugas-tugas
secara online. Beban-beban ini tentulah tidak membawa suatu kesenangan bagi
anak didik, bagaimana dapat dikatakan pembelajaran efektif jikalau hal-hal ini
sangat mewarnai BDR.
Pola belajar efektif dari rumah
akan tercipta hanya jikalau peranan guru dapat dimaksimalkan dengan membangun
sinergitas dengan orang-orang terdekat dengan peserta didik dimana mereka berada.
Hal ini tentulah tidak mudah, hanya mereka yang memiliki jiwa seorang Guru
SADAR yang dapat melakukannya. Kendatipun guru terbentur pada berbagai
keterbatasan maka peranan orang tua menjadi hal yang sangat penting. Orang tua
atau Wali yang juga Sadar akan kebutuhan anak didik akan tetap memberikan
motivasi- motivasi yang dapat membangun kesadaran peserta didik untuk belajar
dan belajar yang menghasilkan suatu
manfaat.
Selamat Hari Pendidikan
Nasional.
Bernad Thino Kalua
Toraja- Sulawesi Selatan
3 comments:
https://endtimes0407.blogspot.com/2020/05/menciptakan-pola-belajar-efektif-dari.html
mantul
Mantul peserta nomor 47
Post a Comment