Thursday, June 25, 2020

PENYERAHAN LAPORAN HASIL BELAJAR SMK KRISTEN MAKALE DALAM SUASANA PANDEMI COVID 19




Suasana SMK Kristen Makale pada pagi hari ini penuh sukacita dengan hadirnya orang tua dan wali peserta didik kelas X dan XI. Keceriaan dan kerinduan antara siswa pun dipenuhi rasa syukur dengan kembali bersua di Sekolah yang dicintai ini. Salah satu momen indah yang akan dikenang dimasa Covid 19.

Undangan bagi orang tua/wali siswa dalam rangka Penyerahan LBHS dan Penyampaian informasi penting terkait kondisi belajar mengajar peserta didik selama 3 bulan terakhir serta menyampaikan kesiapan sekolah dan orang tua dalam membangun kerjasama yang lebih  erat menghadapi suasana tahun pelajaran baru - 2020/2021.

Sebelum penyerahan LBHS, pihak sekolah telah mengadakan pertemuan dalam rangka persiapan kegiatan tersebut khususnya penerapan protokol Kesehatan yang harus menjadi perhatian utama.
Satu per satu para wali kelas X dan XI mulai hadir di sekolah dan segera mempersiapkan diri dengan tetap menjalani proses protocol Kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh dengan thermo gun dan memakai masker. Mereka juga memakai face shield yang telah disiapkan oleh Ibu Y.S. Tombang, M.M.

Beberapa orang tua atau perwalian dari peserta didik juga telah hadir dan segera memasuki ruang kelas masing-masing. Mereka menyampaikan saran dan pendapat terkait keadaan peserta didik dalam proses pembelajran di rumah. Hubungan timbal balik dan tukar informasi menjadi hal yang sangat penting dalam menilai dan mengawasi perkembangan peserta didik.

Pukul 09.25 orang tua siswa masih sementara berdatangan walaupun diguyur hujan yang deras. Cuaca yang kurang bersahabat tidak mengurangi semangat mereka untuk hadir memenuhi undangan sekolah.

Rasa bangga dan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para orang tua/wali peserta didik yang telah meluangkan waktu dan pemikiran bertemu  dengan wali-wali kelas membahas perkembangan peserta didik, terlebih mereka telah hadir juga dengan mematuhi protokol Kesehatan sesuai ketentuan.

Kehadiran orang tua siswa hari ini memberikan semangat baru bagi sekolah untuk semakin memacu diri memenuhi peranannya sebagai bagian dalam pembangunan bangsa walupun berada ditengah kondisi pandemi covid 19.

Kami ucapkan Selamat dan Sukses kepada semua peserta didik yang telah naik kelas dan khusus bagi mereka yang juga akan mempersiapkan diri melaksanakn Praktek Kerja Industri. Semoga dengan capaian-capaian yang boleh diraih saat ini akan menjadi bekal positif dan berharga untuk masa depan siswa , keluarga, masyarakat dan bangsa.

Tuhan kiranya senantiasa menolong kita semua dan memberikan perlindungan dalam menjalani hidup dan kehidupan ditengah suasana pandemic covid 19.

Salam Sehat.

SMK Kristen Makale.

Sunday, June 14, 2020

IBADAH SABAT GMAHK JEMAAT MAKALE SAMBUT NEW NORMAL





Kerinduan untuk bersekutu dalam Rumah Tuhan menjadi sukacita Jemaat Advent Makale setelah beberapa bulan mereka harus beribadah di rumah masing-masing. Hari sabtu 13 Juni menjadi momen yang tidak terlupakan. Sukacita Sabat menjadi berkat yang indah, nampak setiap anggota memiliki semangat dan raut muka yang ceria meskipun sebagian tertutupi masker.

Persiapan Jemaat telah dimulai dua hari sebelum hari sabat tiba, para Majelis Gereja duduk bersama membicarakan persiapan dan protokol-protokol kesehatan sebagaimana yang telah dianjurkan pemerintah dalam berbagai Surat Edaran, baik dari Pemerintah Pusat lewat Kementrian-kementrian terkait dan Pemerintah Daerah Tana Toraja.

Kerja bersama pun dilakukan pada hari jumat oleh beberapa Majelis dan Anggota Jemaat. Mereka mempersiapkan semua alat-alat yang diperlukan menurut anjuran protokoler penanganan Covid 19 seperti alat cuci tangan, pengukur suhu, pengaturan jarak bangku, poster-poster himbauan dan berbagai peralatan sterilisasi lainnya.

Pukul 17.00 segala persiapan telah dirasa cukup, diakhiri dengan penyemprotan interior serta pintu dan jendela luar gedung Gereja oleh bapak Yulius atau yang akrab dipanggil Om Kumis. Semua anggota kembali ke rumah masing-masing dengan penuh sukacita mempersiapkan diri menyambut datangnya Sabat dan menantikan Ibadah Raya sabat 13 Juni 2020. 

Sukacita Sabat memang sangat berbeda dibandingkan dengan hari lainnya. Suasana batin damai, pikiran yang sehat serta beban yang ringan akan dirasakan oleh setiap umat Tuhan yang memaknai sabat dengan kesungguhan.

Ibadah Sabat yang dinanti-nantikan pun tiba. Kebaktian yang biasanya dimulai pada pukul 09.00 kali ini terselenggara 8 menit sebelumnya oleh sebab telah ada cukup anggota yang menunggu sejak 08.30. menunjukkan adanya semangat dari anggota jemaat yang begitu rindu dalam persekutuan Sabat.

Demikian halnya dengan semua Majelis dan Anggota yang bertugas telah datang tepat waktu dan mengarahkan anggota-anggota gereja yang hadir untuk mengikuti protokol-protokol kesehatan yang mesti dilaksanakan. Canda dan antusiasme mewarnai suasana sikap dalam new normal menjadi warna tersendiri yang menghibur dan menguatkan persekutuan indah di Sabat yang Suci.



Penyelenggaraan Kebaktian Sabat kali ini juga tidak hanya dihadiri oleh anggota gereja namun juga berada dalam pengawasan Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Tana Toraja. Mereka melakukan pengawasan dan pemeriksaan peralatan, kondisi bangku dan anggota jemaat hingga durasi waktu dalam liturgi ibadah.

Pelajaran Sekolah Sabat hari ini pelajaran 11 tentang Alkitab dan Nubuatan mengusung tema “ Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar”. ( Daniel 8 : 14 ).
Diskusi Sekolah sabat dipimpin oleh Pdt. Edward dengan menekankan pengaruh Nubuatan dalam kehidupan Iman dan tujuan hidup serta identitas umat.
Beberapa pokok bahasan yang penting dipahami yakni :
  1. Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh tidak menganut paham preterisme ( semuanya sudah terlaksana pada masa lampau ), idealisme (kontekstual, aplikatif saja) ataupun futurisme ( terjadi nanti mendekati kedatangan yang kedua kali, tidak lebih tidak kurang ) tetapi menganut paham historisisme ( melihat rentetan sejarah ). Itulah sebabnya prinsip Historisisme adalah paham yang tepat bagi umat Advent.
  1. Mengenali Prinsip Waktu Apokaliptik – Hari / Tahun
Satu hari nubuatan sama dengan satu tahun harfiah, dapat dilihat dalam Bilangan 14:34 dan Yehezkiel 4 : 6. Kenapa kita mengikuti prinsip ini ?
a.       Sifat dari binatang, tanduk dan waktu adalah simbol.
b.       Mencakup rentang waktu peristiwanya berabad-abad
c.       Pernyataan khusus itu mengisyaratkan bahwa penafsiran harus dilakukan secara simbolik ( Yeh. 4:6 ) . Waktu 2300 hari dan petang berakhir pada 22 oktober 1844.

  1. Mengidentifikasi Tanduk Kecil. Ciri-ciri Kuasa ini dapat ditemukan dalam Daniel 7 : 1-25 dan 8 : 1-13.
  2. Penghakiman Pemeriksaan / Pre-adventisme Judgement / Investigative Judgement. Dilakukan untuk umat manusia, tujuannya mengkonfirmasi orang-orang yang benar dihadapan Tuhan dan mereka yang tidak mau menerima Kasih Karunia Tuhan.
  3. Tipologi adalah penggunaan peristiwa, orang, institusi yang terdapat dalam Perjanjian Lama dan digunakan juga dalam penulisan Perjanjian Baru. Tipologi ada dua yakni tipe dan antitipe. Contoh:
Matius 12:40 Sebab seperti yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Tipe                       : Sebab seperti yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam.
Antitipe                : demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari  
                                tiga malam.

Tipe                       : Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun
Antitipe                 : demikian juga anak manusia harus ditinggikan.
                                          Tipe + antitipe = Tipologi

Kita diingatkan mengenai nubuatan-nubuatan ini agar umat-umat Tuhan dapat bersedia.


Acara Khotbah juga berlangsung hikmat melalui Ayat bersahutan, Doa Syafaat, Persembahan/Persepuluhan serta lagu Pujian. Khotbah dikabarkan oleh Pdt. Jony Salaga selaku Gembala Jemaat didampingi Bpk. Tedy Jubaili dan Bpk. Undarwo. Jemaat telah dihiburkan dengan pekabaran Firman Tuhan khususnya Lukas 21 : 11. Senada dengan Pelajaran Sekolah Sabat mengingatkan kita akan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan lebih khusus lagi menghadapi peristiwa pandemi covid 19 saat ini untuk tetap bersukacita di dalam pengharapan.

Kiranya Jemaat Tuhan akan semakin dikuatkan lewat penyelenggaraan kebaktian sabat saai ini dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam acara ini mulai dari persiapan hingga selesainya perbaktian Sabat.

Tuhan memberkati kita semua dalam persekutuan dengan Roh Kudus dan Yesus Kristus.
Amin.

Happy Sabbath.


Thursday, May 14, 2020

MENULIS BERMAKNA






Pengalaman Menulis Opini dan Hikmah Republika

Dengan semangat baru Bapak Asep memotivasi peserta dengan sebuah makna yang luar biasa “Nama saya Asep Sapa'at, tubuh sehat, jiwa kuat, cita-cita ingin jadi orang bermanfaat”.

Istilah mengikat makna dipopulerkan oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.
Setiap orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan yang disebabkan kesulitan mengalirkan gagasan, ada juga karena faktor mood, ada pula yang disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun hakikatnya, setiap diri kita bisa menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.

Berdasarkan kajian Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:

1.Pribadi Tertutup
tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.

2. Pribadi Terbuka
Tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.

3. Publik Terbatas
Tulisan yang ditujukan untuk komsumsi orang banyak dalam lingkup terbatas misalnya komunitas, lingkup keagamaan atau sesama teman yang dikenal.

4. Publik Terbuka
Tulisan yang ditujukan untuk komsumsi orng banyak secara terbuka meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu, bebas dibaca siapapun yang berminat.

Sifat menentukan untuk siapa tulisan Anda tujukan. Pada sifat pertama Bapak Ibu menulis, tetapi hanya Bapak Ibu sendiri yang membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk publik sehingga Anda perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.

Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa.
Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.

5 Proses Menulis

Menggagas: Berpikir dan merencanakan

1.Mengumpulkan bahan referensi
2.Menentukan pembaca sasaran
3.Mengembangkan ide menjadi kerangka

Menyusun Draf

1. Menulis bebas
2. Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar
    belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan data dan fakta
4. Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran

Merevisi: Membuat Tulisan Lebih Baik

1. Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai bagian yang kurang jelas atau 
  kurang tepat
2. Menimbang bahan yang harus dibuang karena kurang relevan
3. Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya tulisan

Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan

Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.

Menerbitkan

Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.

faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.

Jangan takut mendapat kritikan dan masukan dari pembaca terhadap tulisan kita. Karena justru hal tersebut bisa menjadi cermin untuk kita terus meningkatkan kualitas tulisan.

Setiap media cetak punya kebijakan sendiri terkait standar tulisan yang akan mereka terima. Misal, tulisan Hikmah Republika tak ada di media cetak lain. Rubrik Hikmah khas punya Republika. Jadi, kita harus pelajari secara cermat rubrik-rubrik yang ada di setiap media cetak agar kita bisa tepat memilih media mana untuk menerbitkan tulisan kita.

Hambatan paling mendasar kita sulit mengalirkan gagasan karena gagasan yang mau diungkapkan belum jelas. Persoalan lainnya, kita kekurangan bahan untuk menunjang penyelesaian tulisan kita. Hal lain yang juga kerap terjadi, saat menulis, kita menempatkan diri dalam 2 peran sekaligus sebagai penulis juga editor. Saat menulis, lalu diedit, kita berhenti. Balik lagi ke awal. Terus terjadi seperti itu. Alhasil gagasan kita lewat tulisan tak selesai-selesai.

Terima kasih Bapak Asep dan Om Jay. Semoga tetap sehat, semangat dan bermanfaat bagi banyak orang.


Oleh : Bernad Thino Kalua, S.Pd.
SMK Kristen Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Friday, May 8, 2020

PROSES MENERBITKAN BUKU

Materi : Proses Menerbitkan Buku Ajar
Tanggal         : 8 Mei 2020 ( Pertemuan 23 )
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni.   Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI
Moderator : Mr. BamS

Menanti dengan antusias menjelang pukul 14.00 WITA warna materi yang akan tersaji. Dimulai dengan perkenalan pembicara oleh Om Jay dilanjutkan kepada moderator sore ini Mr. BamS. Dua nama yang begitu popular dan bersahaja dalam grup gelombang 9 Belajar Menulis. Saat ini waktu menunjukkan pukul 14.15 peserta menanti untuk bersiap di garis star untuk segera berlomba menyimak dan bertanya serta meramu resume. Inilah momen yang dahsyat serasa menarik kail yang strike.

Tantangan pertama peserta kali ini adalah menilai diri sendiri terkait progress, sejauh mana penulis telah berproses dalam menciptakan sebuah karya. Diharapkan peserta dapan mencapai level atas yakni betul-betul menjadi penulis sebagaiman digambarkan dengan keadaan sebagai berikut :








Disampaikan bahwa ekosistem penerbitan dapat disederhanakan dalam lingkaran Penulis , Penerbit, Penyalur , Pembaca. Ini menggambarkan bahwa proses diawal dari penulis naskah sampai terciptanya buku yang dapat dibaca pembaca.

Proses pertama adalah penilaian naskah yang dikirim oleh penulis untuk diputuskan apakah akan diterbitkan atau tidak. Soft copy naskah lengkap, selanjutnya proses editting, setting, deign dan pembuatan cover, kemudian dicetak 1 buku sperti seolah-olah buku asli yang disebut naskah proof atau dami untuk dikoreksi akhir penulis. Setelah dikoreksi kemudian dikembalikan ke penerbit untuk dikoreksi seperti kemauan, lalu dibuatkan film ditempelkan kedalam flat cetak,maka alat plat itu dimasukkan ke alat cetak besar untuk dicetak lembar demi lembar ( 8,16,30 halaman ) kemudian ke mesin lipat lalu dipotong dan dibending.


Indikator penulis berhasil atau tidak :

  • Penulis mendapatkan kepuasan
  • Penulis terkenal
  • Karir penulis meningkat
  • Pendapatan royalti


Penilaian Naskah yang paling besar adalah peluang potensi pasar ( 50% ) dan keilmuan (30%), reputasi penulis hanya mempengaruhi 10% dan editorial 10 %. Buku yang memiliki ciri akan sukses adalah tema populer, penulis populer dan tema populer, penulis tidak populer.

Proses penerbitan tidak bisa lepas dari oplag dapat dilihat pada kwadran berikut

Penerbit tidak pernah menolak gaya selingkung tertentu, semuanya diterima asalkan gaya selingkungya konsisten.

Terima kasih kepada Bapak Joko Irawan Mumpuni dan Mr. BamS yang telah bersama kami dalam berbagi ilmu sore hari ini.


Bernad Thino Kalua, S.Pd.

Thursday, May 7, 2020

MOTIVASI MENULIS BUKU


Tema                                     : Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi

Tanggal                                  : 7 Mei 2020 ( Pertemuan 22 )

Waktu                                    : 13.00 – 15.30 WIB

Narasumber                          : Dr. Imron Rosidi, M.Pd.

Moderator                             : Om Jay












Ajakan untuk memotivasi diri menjadi guru penulis dan guru visioner mengawali jumpa kami sore ini bersama Bapak Imron Rosidi. Setiap pribadi memang senantiasa membutuhkan motivasi agar sanggup berdiri pada tujuan yang telah ditetapkan, maka tidaklah berlebihan jikalau setiap saat saya memperoleh motivasi-motivasi dari setiap pemateri dan bahkan muatiara-mutiara ini juga ditaburkan Om Jay dalam setiap kesempatan, tentunya dengan maksud yang terbaik.


Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku, yang ada adalah orang yang tidak mau menulis buku sebab menulis adalah mengungkapkan pikiran, gagasan dan perasaan. Setiap orang memiliki ketiga hal tersebut. Penting bagi kita untuk memeriksa diri, sesungguhnya motive apa yang perlu kita utamakan dalam memotivasi diri sendiri. Mengapa kita harus Menulis ? Apakah karena


  • Identitas diri
  • Uang / royalti
  • Popularitas
  • Terpaksa karena tugas
  • Ingin berbagi inspirasi
  • Menyuarakan kebenaran
  • Sebarkan ilmu


Ada 4 syarat yang harus dilalui dalam menulis :







Dari keempat syarat ini mungkin bagi setiap pribadi akan berbeda-beda dalam penerapannya, kalau saya, pilihan mau dan nekad lebih dominan daripada tekun dan baca, tetapi 4 syarat ini harus terpenuhi secara bersama-sama, maka kekurangan saya adalah bagaimana membangkitkan semangat untuk membaca dan bertekun.

Menurut Pak Imron ada 2 alasan guru tidak menulis :

Belum menemukan alasan mengapa harus menulis.
Tidak tahu cara menulis.
Menulislah dengan jelek dan jangan takut salah sebab orang yang tidak pernah salah adalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa.

Mulailah menulis dengan 3P :

Paper                    : Mengumpulkan literatur, menentukan jenis buku yang ingin ditulis
Person                  : Banyak berdiskusi dengan orang yang mengerti dengan apa yang akan kita tulis
Place                     : Mendatangi tempat yang akan kita tulis.


Menulis itu keterampilan karena itu harus terus berlatih tetapi juga perlu vitamin. Vitaminnya adalah buku-buku teori yg berhubungan dengan apa yang hendak ditulis. Melalui latihan menulis berangsur-angsur akan tiba pada satu titik dimana tulisan bagus dari segi konten maupun bahasa.

Pengalaman menulis beliau pertma kali dengan menulis LKS, setelah itu buku umum yang meraih 2 kali juara nasional, kemudian menulis buku-buku pelajaran dan perkuliahan saat ini.

Melalui kesempatan ini Pak Imron juga menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan peserta  sehubungan dengan teknik penulisan naskah, bagaimana sebuah naskah bisa diterbitkan oleh penerbit sesuai dengan visi penerbit hingga menampilkan alamat-alamat penerbit mayor yang popular.



[23:58, 5/6/2020] Om Jay: Pertanyaan 4

Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Astuti Triasmani, dari Yogyakarta

[23:58, 5/6/2020] Om Jay: 1. Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote
2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa.

[23:58, 5/6/2020] Om Jay: Pertanyaan 5

Selamat siang, pak Imron,     selain motivasi terdapat juga passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya.  Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
[23:58, 5/6/2020] Om Jay: 3.  Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan
4. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Seorang penulis itu hrs selalu mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda.
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Terus tentukan, tulis dlm bentuk yg paling sederhana, artikel populer. Ini hanya 3 sd 5 halaman. Baca terus dan kirim ke majalah atau surat kabar. Misal ke radar dulu. Satu kali terbit maka nama jenengan akan dicatat oleh tom redaktur.
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis.
[23:59, 5/6/2020] Om Jay: Hanya cerita. Saya punya saudara guru SD di sebuah pulau terpencil. Satu buku selesai dan diterbitkan sendiri. Banyak orang beri apresiasi. Akhirnya dia tambah bergairah untuk menghasilkan buku2 selanjutnya

Pertanyaan 12
Muh. Said Makassar .
Saya sangat tertarik dgn penjelasan bapak tentang syarat kenaikan pangkat.
Pertanyaan :
1. Dalam penyusunan DUPAK masih berdasarkan dgn Permenpan No.16 thn 2009 dan No.35 thn 2010. Apakah belum terbit Juknis yg baru ?
2. Penilaian utk PKB khususnya Publikasi ilmiah pada golongan IV.b  ke atas apakah memang diseminarkan ? Mohon penjelasan bapak.

1. Masih tetap ttp sekarang proses revisi
2. Yg diseminarkan hanya laporan penelitian, misal PTK saja. PKB lainnya tdk.

Seorang Penulis harus mau mengorbankan waktu. Kita bisa menjadikan pak Imron teladan dalam hal ini selain menjadi kepala sekolah, juga mengajar di 2 pondok pesantren, 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Setiap malam dan setiap waktu luang harus dimanfaatkan untuk menulis namun tetap harus ada waktu wajib. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis.

Ungkapan motivasi dari Pak Imron kepada penanya setelah menjawab beberapa pertanyaan
“Tetap bergairah dengan melihat senangnya apabila buku kita terbit. Ayo nulis buku dan kirim ke saya”.

Kiranya apa yang telah dibagikan bagi kita sore ini menjadi berkat bagi kita semua, teristimewa kepada bapak Imron dan Om Jay yang telah memfasilitasi dan kepada semua Bapak/Ibu yang terlibat dalam proses Belajar Menulis ini juga saya ucapkan banyak terima kasih.



Oleh      : Bernad Thino Kalua, S.Pd.
SMK Kristen Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan


Wednesday, May 6, 2020

4R CATATKAN SEJARAHMU


4R Catatkan Sejarahmu



Tema                                    : Terbitkan Buku, Catatkan Sejarah
Tanggal                                : 6 Mei 2020 ( Pertemuan 21 )
Waktu                                  : 13.00 – 15.30 WIB
Narasumber                        : Ibu Farrah Dina. M.Sc.
Moderator                           : Om Jay

Setiap hari selalu hadir dengan semangat baru dari setiap materi baru oleh Narasumber-narasumber Profesional. Pada kesempatan kali ini kami telah disuguhkan materi yang menarik lagi dari seorang Ibu yang enerjik, juga pendiri Yayasan Tangga Edu. Telah menuliskan 20 judul buku berkaitan pendidikan untuk guru dan orang tua serta buku untuk anak-anak.

Pada kesempatan ini Ibu Farrah mengawali tema yang diangkat saat ini dengan menyampaikan kutipan bahwa “membaca buku sama saja dengan berbicara dengan orang-orang dimasa lalu”. Sehingga dengan menulis sama halnya mencatat diri dalam sejarah dan akan dikenang sepanjang masa. Menerbitkan buku dan membuat buku adalah dua hal berbeda. Membuat buku boleh dilakukan oleh siapa saja dan bisa diterbitkan siapa saja saat sekarang ini, tetapi menerbitkan buku oleh penerbit besar itu adalah hasil dari sebuah karya yang baik. Kalau karya itu sangat menjawab kebutuhan masa ini maka akan mendapat sambutan baik. Yang paling penting adalah bagaimana kita menulis dan menuangkan pikiran kita.

Beliau memberikan 4 unsur yang sangat penting diperhatikan dalam menulis sebuah karya.      
4R ( Renjana, Rutin, Review dan Ruang bagi pembaca ).

  1. Renjana atau fashion.
Renjana adalah hal yang berkaitan dengan kesukaan. Apapun itu mulailah dengan apa yang dikuasai dengan baik bukan hal yang dipaksakan, lakukan yang menurut apa yang kita anggap paling mudah. Sebuah kesaksian dari Ibu Farrah bagaimana menemukan fashionnya ketika berada di Amerika dan Jepang, dimana mereka sangat memikirkan buku anak-anak dan berupaya untuk mengajar anak beliau sendiri yang akan memasuki bangku sekolah dasar lalu kemudian menciptakan buku anak yang berkualitas dan terjangkau.

  1. Rutin.
Rutinitas bukan hanya rutin menulis tapi lebih penting juga rutin membaca, apapun yang dialami dan dilihat dapat ditulis, sesuaikan genre yang ditulis dengan yang dibaca, sediakan tempat dan waktu yang khusus untuk menulis, kapan saja, dimana saja dan tentang apapun. Ketika membaca kita akan berpikir untuk membuat buku yang lain. Orang yang memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan, siapa yang menunggu akan kalah dengan yang melakukan. Dengan rutinitas membaca kita dapat menyimpan record pada bank-bank situasi, kisah, tokoh, skenario, dll.

  1. Review.
Melihat kembali apa yang telah ditulis. Olehnya itu bagi pemula menulis pertama kali sebaiknya semua ditulis tanpa melakukan review ditiap bagiannya sampai tulisan selesai. Tahapan review baru dilakukan setelah menulis untuk melihat semua aspek apakah tokoh, detail, alur, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk melihat materi tulisan kita dan hal-hal yang dianggap kekurangan dalam tulisan itu. Setelah itu barulah kita lanjut ke tahap untuk melihat target pembacanya.

  1. Ruang bagi pmbaca.
Jangan jadikan review kita sendiri telah cukup akan tetapi review dari pembaca diharapkan feedback negatif, tidak suka, tidak menarik, dan lain-lain. Mungkin saja ada hal-hal yg tidak kita pikirkan. Ini penting untuk mengetahui kondisi tulisan dan siapa target pembaca kita yang sebenarnya. Walaupun ruang pembaca baik bagi penulis namun jangan sampai menghilangkan jati diri penulis.

Pertanyaan-pertanyaan dari peserta juga telah ditanggapi dengan luar biasa dari narasumber, beberapa diantaranya :

Pertanyaan ketiga
Assalamualaikum. Saya Siti Fatimah dari Mojokerto.
Sebagai pemula saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah.

Wa alaikum slm wr wb..
Ibu Fatimah, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya, nah itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.

Pertanyaan kesepuluh
Assalamualaikum ibuk Farrah dina
perkenalkan sy Syukri dari SMAN UNGGUL Dharmaraya Padang,

Perkenankan saya bertanya ttg pengalaman ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4 R, salah satunya adalah Renjana, saya kurang pahan dari bahasa apa itu Renjana dan mengapa ibuk letakkan di poin paling atas, Sekian wasalam

Jawaban
Pak Syukri, renjana adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai  menulis berbagai hal... Trm ksh

Pertanyaan kesembilanbelas
Saya Sri Budi Handayani dari Gresik
Mau bertanya tentang proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Terima kasih.

Jawaban
Bu Sri, karena saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan. Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk menonton film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story board.... Dibaca anak2, lalu review & revisi lagi dst... Dr masukan anak, bahkan judulnya pun ada perubahan.


Terima Kasih kepada Ibu Farrah Dina dan Om Jay atas ilmu yang telah dibagikan sore hari ini, sangat bermanfaat bagi kami. Telah terukir menjadi sejarah yang baik bagi kami dan juga bagi generasi berikutnya.




Oleh      : Bernad Thino Kalua, S.Pd.
SMK Kristen Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan


Tuesday, May 5, 2020

Menulis dalam Kesibukan


Tema                                     : Menulis dalam Kesibukan
Tanggal                                 : 5 Mei 2020 ( Pertemuan 20 )
Waktu                                   : 13.00 – 15.30 WIB
Narasumber                         : Much. Khoiri
Moderator                            : Om Jay

Dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya, trainer, editor dan penggerak literasi. Lahir 24 Maret 1965 Bapak Much. Khoiri sering disapa Master Emcho kembali memberikan semangat dan motivasi luar biasa dalam pertemuan ke 20 kelas belajar menulis gelombang 9 pada sore hari ini.

Siapa yang tidak sibuk? Pendahuluan pembelajaran hari ini diawali dengan beragam gambar aktivitas lapisan masyarakat dalam kesibukannya masing-masing.kita manuasia hanyalah subjek, subjek tanpa diikuti kata kerja hakekatnya tidak berguna. Kesibukan bukanlah alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Dibalik kesibukan ada kesempatan, bagaimana menyiasati hidup dalam kesibukan. Sikap akan menentukan kesibukan itu sendiri, apakah sikap positif atau negatif terhadap kesibukan itu. Nikmati kesibukan dengan bersikap positif, bersahabat dengan kesibukan dalam menulis. Penulis sejati akan mencurahakan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan. Ada waktu istimewa dipilihnya yang paling nyaman untuk larut dalam menulis dan melewatkan hari-hari dengan menulis sebab menulis sama wajibnya dengan membaca.

Betapa pentingnya mengapa perlu menulis ? Ketika engkau berbicara kata-katamu hanya melintasi ruangan sampai ke aula tetapi ketika engkau menulis kata-katamu akan mengema sampai berabad-abad. Menulis adalah bekerja untuk waktu yang lama, perlunya menulis untuk sesuatu yang perlu diperjuangkan.

Perlunya menerapkan pendidikan terhadap diri sendiri, bukan hanya kompeten dalam menulis melaikan keberanian untuk menegakkan prinsip reward and punishment. Perlunya mendisiplinkan diri dalam, mampu memberikan reward dan sanggup untuk menerima punishment.

Menulis adalah berkomunikasi bukan hanya berekspresi, berhadapan dengan pembaca. Wiseman speak because they have something to say; Fools because they have to say something – Plato. Kita tidak sekedar menulis tetapi menyampaikan sesuatu yang jelas. Seakan pembaca berhadapan dalam sebuah forum. Dalam hal ini tulisan harus selaras dengan kebutuhan pembaca, pengorganisasian tulisan juga perlu ditata rapi, berkesinambungan baik dan menarik untuk dibaca serta penggunaan bahasa yang komunikatif misalnya ilmiah atau semi populer. Disesuaikan dengan audiens.

Ada 17 strategi jitu dalam menyisiasati kesibukan :

  1. Tetapkan niat menulis
  2. Rajinlah membaca
  3. Gunakan alat perekam gagasan
  4. Kobarkan inspirasi menulis
  5. Tentukan waktu utama
  6. Untuk pemula, menulis bebas
  7. Menulis di dalam hati
  8. Menulis di waktu utama
  9. Manfaatkan waktu luang
  10. Menulis yang dialami
  11. Menulis yang dirasakan
  12. Menulis selaras minat dan pekerjaan
  13. Menulis dengan riang
  14. Menulis yang banyak
  15. Read better, write faster
  16. Buatlah motto yang dahsyat
  17. Menulis dengan doa

Kebahagiaaan dalam menulis akan menghasilkan karya yang terbaik. Menulis banyak akan menghasilkan kualitas yang terbaik. Diatas semuanya ini hal yang terutama adalah berdoa sebelum menulis.

Terima kasih Master Emcho telah berbagi ilmu, semoga tetap sehat dan diberkahi dalam tugas dan pelayanan sehar-hari.





Oleh      : Bernad Thino Kalua, S.Pd.
SMK Kristen Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan