Sunday, June 14, 2020

IBADAH SABAT GMAHK JEMAAT MAKALE SAMBUT NEW NORMAL





Kerinduan untuk bersekutu dalam Rumah Tuhan menjadi sukacita Jemaat Advent Makale setelah beberapa bulan mereka harus beribadah di rumah masing-masing. Hari sabtu 13 Juni menjadi momen yang tidak terlupakan. Sukacita Sabat menjadi berkat yang indah, nampak setiap anggota memiliki semangat dan raut muka yang ceria meskipun sebagian tertutupi masker.

Persiapan Jemaat telah dimulai dua hari sebelum hari sabat tiba, para Majelis Gereja duduk bersama membicarakan persiapan dan protokol-protokol kesehatan sebagaimana yang telah dianjurkan pemerintah dalam berbagai Surat Edaran, baik dari Pemerintah Pusat lewat Kementrian-kementrian terkait dan Pemerintah Daerah Tana Toraja.

Kerja bersama pun dilakukan pada hari jumat oleh beberapa Majelis dan Anggota Jemaat. Mereka mempersiapkan semua alat-alat yang diperlukan menurut anjuran protokoler penanganan Covid 19 seperti alat cuci tangan, pengukur suhu, pengaturan jarak bangku, poster-poster himbauan dan berbagai peralatan sterilisasi lainnya.

Pukul 17.00 segala persiapan telah dirasa cukup, diakhiri dengan penyemprotan interior serta pintu dan jendela luar gedung Gereja oleh bapak Yulius atau yang akrab dipanggil Om Kumis. Semua anggota kembali ke rumah masing-masing dengan penuh sukacita mempersiapkan diri menyambut datangnya Sabat dan menantikan Ibadah Raya sabat 13 Juni 2020. 

Sukacita Sabat memang sangat berbeda dibandingkan dengan hari lainnya. Suasana batin damai, pikiran yang sehat serta beban yang ringan akan dirasakan oleh setiap umat Tuhan yang memaknai sabat dengan kesungguhan.

Ibadah Sabat yang dinanti-nantikan pun tiba. Kebaktian yang biasanya dimulai pada pukul 09.00 kali ini terselenggara 8 menit sebelumnya oleh sebab telah ada cukup anggota yang menunggu sejak 08.30. menunjukkan adanya semangat dari anggota jemaat yang begitu rindu dalam persekutuan Sabat.

Demikian halnya dengan semua Majelis dan Anggota yang bertugas telah datang tepat waktu dan mengarahkan anggota-anggota gereja yang hadir untuk mengikuti protokol-protokol kesehatan yang mesti dilaksanakan. Canda dan antusiasme mewarnai suasana sikap dalam new normal menjadi warna tersendiri yang menghibur dan menguatkan persekutuan indah di Sabat yang Suci.



Penyelenggaraan Kebaktian Sabat kali ini juga tidak hanya dihadiri oleh anggota gereja namun juga berada dalam pengawasan Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Tana Toraja. Mereka melakukan pengawasan dan pemeriksaan peralatan, kondisi bangku dan anggota jemaat hingga durasi waktu dalam liturgi ibadah.

Pelajaran Sekolah Sabat hari ini pelajaran 11 tentang Alkitab dan Nubuatan mengusung tema “ Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar”. ( Daniel 8 : 14 ).
Diskusi Sekolah sabat dipimpin oleh Pdt. Edward dengan menekankan pengaruh Nubuatan dalam kehidupan Iman dan tujuan hidup serta identitas umat.
Beberapa pokok bahasan yang penting dipahami yakni :
  1. Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh tidak menganut paham preterisme ( semuanya sudah terlaksana pada masa lampau ), idealisme (kontekstual, aplikatif saja) ataupun futurisme ( terjadi nanti mendekati kedatangan yang kedua kali, tidak lebih tidak kurang ) tetapi menganut paham historisisme ( melihat rentetan sejarah ). Itulah sebabnya prinsip Historisisme adalah paham yang tepat bagi umat Advent.
  1. Mengenali Prinsip Waktu Apokaliptik – Hari / Tahun
Satu hari nubuatan sama dengan satu tahun harfiah, dapat dilihat dalam Bilangan 14:34 dan Yehezkiel 4 : 6. Kenapa kita mengikuti prinsip ini ?
a.       Sifat dari binatang, tanduk dan waktu adalah simbol.
b.       Mencakup rentang waktu peristiwanya berabad-abad
c.       Pernyataan khusus itu mengisyaratkan bahwa penafsiran harus dilakukan secara simbolik ( Yeh. 4:6 ) . Waktu 2300 hari dan petang berakhir pada 22 oktober 1844.

  1. Mengidentifikasi Tanduk Kecil. Ciri-ciri Kuasa ini dapat ditemukan dalam Daniel 7 : 1-25 dan 8 : 1-13.
  2. Penghakiman Pemeriksaan / Pre-adventisme Judgement / Investigative Judgement. Dilakukan untuk umat manusia, tujuannya mengkonfirmasi orang-orang yang benar dihadapan Tuhan dan mereka yang tidak mau menerima Kasih Karunia Tuhan.
  3. Tipologi adalah penggunaan peristiwa, orang, institusi yang terdapat dalam Perjanjian Lama dan digunakan juga dalam penulisan Perjanjian Baru. Tipologi ada dua yakni tipe dan antitipe. Contoh:
Matius 12:40 Sebab seperti yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Tipe                       : Sebab seperti yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam.
Antitipe                : demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari  
                                tiga malam.

Tipe                       : Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun
Antitipe                 : demikian juga anak manusia harus ditinggikan.
                                          Tipe + antitipe = Tipologi

Kita diingatkan mengenai nubuatan-nubuatan ini agar umat-umat Tuhan dapat bersedia.


Acara Khotbah juga berlangsung hikmat melalui Ayat bersahutan, Doa Syafaat, Persembahan/Persepuluhan serta lagu Pujian. Khotbah dikabarkan oleh Pdt. Jony Salaga selaku Gembala Jemaat didampingi Bpk. Tedy Jubaili dan Bpk. Undarwo. Jemaat telah dihiburkan dengan pekabaran Firman Tuhan khususnya Lukas 21 : 11. Senada dengan Pelajaran Sekolah Sabat mengingatkan kita akan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan lebih khusus lagi menghadapi peristiwa pandemi covid 19 saat ini untuk tetap bersukacita di dalam pengharapan.

Kiranya Jemaat Tuhan akan semakin dikuatkan lewat penyelenggaraan kebaktian sabat saai ini dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam acara ini mulai dari persiapan hingga selesainya perbaktian Sabat.

Tuhan memberkati kita semua dalam persekutuan dengan Roh Kudus dan Yesus Kristus.
Amin.

Happy Sabbath.


No comments: