Kerinduan
untuk bersekutu dalam Rumah Tuhan menjadi sukacita Jemaat Advent Makale setelah
beberapa bulan mereka harus beribadah di rumah masing-masing. Hari sabtu 13
Juni menjadi momen yang tidak terlupakan. Sukacita Sabat menjadi berkat yang
indah, nampak setiap anggota memiliki semangat dan raut muka yang ceria
meskipun sebagian tertutupi masker.
Persiapan
Jemaat telah dimulai dua hari sebelum hari sabat tiba, para Majelis Gereja
duduk bersama membicarakan persiapan dan protokol-protokol kesehatan
sebagaimana yang telah dianjurkan pemerintah dalam berbagai Surat Edaran, baik
dari Pemerintah Pusat lewat Kementrian-kementrian terkait dan Pemerintah Daerah
Tana Toraja.
Kerja
bersama pun dilakukan pada hari jumat oleh beberapa Majelis dan Anggota Jemaat.
Mereka mempersiapkan semua alat-alat yang diperlukan menurut anjuran protokoler
penanganan Covid 19 seperti alat cuci tangan, pengukur suhu, pengaturan jarak
bangku, poster-poster himbauan dan berbagai peralatan sterilisasi lainnya.
Pukul
17.00 segala persiapan telah dirasa cukup, diakhiri dengan penyemprotan interior
serta pintu dan jendela luar gedung Gereja oleh bapak Yulius atau yang akrab
dipanggil Om Kumis. Semua anggota kembali ke rumah masing-masing dengan penuh
sukacita mempersiapkan diri menyambut datangnya Sabat dan menantikan Ibadah
Raya sabat 13 Juni 2020.
Sukacita Sabat memang sangat berbeda dibandingkan dengan hari lainnya. Suasana batin damai, pikiran yang sehat serta beban yang ringan akan dirasakan oleh setiap umat Tuhan yang memaknai sabat dengan kesungguhan.
Ibadah
Sabat yang dinanti-nantikan pun tiba. Kebaktian yang biasanya dimulai pada
pukul 09.00 kali ini terselenggara 8 menit sebelumnya oleh sebab telah ada
cukup anggota yang menunggu sejak 08.30. menunjukkan adanya semangat dari
anggota jemaat yang begitu rindu dalam persekutuan Sabat.
Demikian
halnya dengan semua Majelis dan Anggota yang bertugas telah datang tepat waktu
dan mengarahkan anggota-anggota gereja yang hadir untuk mengikuti protokol-protokol
kesehatan yang mesti dilaksanakan. Canda dan antusiasme mewarnai suasana sikap
dalam new normal menjadi warna tersendiri yang menghibur dan menguatkan
persekutuan indah di Sabat yang Suci.
Penyelenggaraan
Kebaktian Sabat kali ini juga tidak hanya dihadiri oleh anggota gereja namun
juga berada dalam pengawasan Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Tana Toraja. Mereka
melakukan pengawasan dan pemeriksaan peralatan, kondisi bangku dan anggota
jemaat hingga durasi waktu dalam liturgi ibadah.
Pelajaran
Sekolah Sabat hari ini pelajaran 11 tentang Alkitab dan Nubuatan mengusung tema
“ Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu
akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar”. ( Daniel 8 : 14 ).
Diskusi
Sekolah sabat dipimpin oleh Pdt. Edward dengan menekankan pengaruh Nubuatan
dalam kehidupan Iman dan tujuan hidup serta identitas umat.
Beberapa pokok bahasan yang penting dipahami yakni :
- Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh tidak menganut
paham preterisme ( semuanya sudah terlaksana pada masa lampau ), idealisme
(kontekstual, aplikatif saja) ataupun futurisme ( terjadi nanti mendekati
kedatangan yang kedua kali, tidak lebih tidak kurang ) tetapi menganut
paham historisisme ( melihat rentetan sejarah ). Itulah sebabnya prinsip Historisisme
adalah paham yang tepat bagi umat Advent.
- Mengenali Prinsip Waktu
Apokaliptik – Hari / Tahun
Satu hari nubuatan sama dengan
satu tahun harfiah, dapat dilihat dalam Bilangan 14:34 dan Yehezkiel 4 : 6. Kenapa
kita mengikuti prinsip ini ?
a.
Sifat dari binatang, tanduk dan waktu adalah
simbol.
b.
Mencakup rentang waktu peristiwanya berabad-abad
c.
Pernyataan khusus itu mengisyaratkan bahwa
penafsiran harus dilakukan secara simbolik ( Yeh. 4:6 ) . Waktu 2300 hari dan
petang berakhir pada 22 oktober 1844.
- Mengidentifikasi Tanduk Kecil. Ciri-ciri Kuasa ini dapat ditemukan dalam Daniel 7 : 1-25 dan 8 : 1-13.
- Penghakiman Pemeriksaan / Pre-adventisme Judgement / Investigative Judgement. Dilakukan untuk umat manusia, tujuannya mengkonfirmasi orang-orang yang benar dihadapan Tuhan dan mereka yang tidak mau menerima Kasih Karunia Tuhan.
- Tipologi
adalah penggunaan peristiwa, orang, institusi yang terdapat dalam
Perjanjian Lama dan digunakan juga dalam penulisan Perjanjian Baru.
Tipologi ada dua yakni tipe dan antitipe. Contoh:
Matius
12:40 Sebab seperti yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam,
demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Tipe :
Sebab seperti yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam.
Antitipe : demikian juga anak manusia
akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari
tiga malam.
Yoh.
3 : 14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang
gurun, demikian juga anak manusia harus ditinggikan.
Tipe :
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun
Antitipe : demikian juga anak manusia
harus ditinggikan.
Tipe + antitipe = Tipologi
Kita diingatkan mengenai nubuatan-nubuatan ini agar umat-umat
Tuhan dapat bersedia.
Acara
Khotbah juga berlangsung hikmat melalui Ayat bersahutan, Doa Syafaat,
Persembahan/Persepuluhan serta lagu Pujian. Khotbah dikabarkan oleh Pdt. Jony
Salaga selaku Gembala Jemaat didampingi Bpk. Tedy Jubaili dan Bpk. Undarwo.
Jemaat telah dihiburkan dengan pekabaran Firman Tuhan khususnya Lukas 21 : 11.
Senada dengan Pelajaran Sekolah Sabat mengingatkan kita akan
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan lebih khusus lagi menghadapi peristiwa pandemi
covid 19 saat ini untuk tetap bersukacita di dalam pengharapan.
Kiranya
Jemaat Tuhan akan semakin dikuatkan lewat penyelenggaraan kebaktian sabat saai
ini dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam
acara ini mulai dari persiapan hingga selesainya perbaktian Sabat.
Tuhan memberkati kita semua dalam persekutuan dengan Roh Kudus dan Yesus Kristus.
Tuhan memberkati kita semua dalam persekutuan dengan Roh Kudus dan Yesus Kristus.
Amin.
Happy Sabbath.
No comments:
Post a Comment